Friday, January 30, 2015

PERUBAHAN GAYA BERBUNYI TELER ANIS MERAH


Anis merah (AM) macet banyak penyebabnya. Bisa jadi karena sakit (termasuk masa ngurak-mabung) dan tidak birahi. Semua burung kicauan pada dasarnya bisa bunyi, hanya saja untuk betina, tidak seperti bunyi jantannya, agak sepi, meski untuk burung-burung tertentu (misalnya cucakrowo, lovebird dsb) ada yang lebih bagus betinanya dalam berkicau.

Oke, kalau Anda sudah pasti dan yakin anis merah Anda bebas dari kekurangan nutrisi dan juga bebas parasit (tungau, kutu dsb), maka cobalah beri extra fooding berupa buah sawo atau salak yang benar-benar matang atau malah cenderung sudah gembur tetapi tidak busuk. Sawo atau salak yang demikian bisa diberikan sebagai menu tambahan harian selama masa treatmen. Selain itu anis merah juga diembun-embunkan. Pagi-pagi sekali, saat embun masih turun, keluarkan anis merah Anda.

Tambahan catatan, anis merah (juga anis kembang) juga suka ngangkat suara kalau ada suara rangsangan lain. Coba untuk anis merah macet, sering-sering distelkan kaset suara burung isian seperti LB, ciblek, cucak jenggot atau cililin. Untuk membuat dia lebih berani bunyi, gantungkan di tempat dekat orang lalu lalang, misalnya dekat pintu dapur, atau dekat dengan suara gemercik air.

Pengaruh sangkar, warna dan bau

Perlu pula diperhatikan bahwa strukutur, bahan, cat dan sebagainya dari komponen sangkar sangat berpengaruh pada anis merah. Ada anis merah yang tidak mau bunyi atau bunyi tidak maksimal di sangkar kotak, maunya di sangkar bulat dan sebaliknya. Ada yang tidak mau dengan tangkringan berdiameter besar, harus kecil atau sebaliknya.

Tanpa berbicara sisi mistik, percaya tidak percaya, burung anis merah yang lahir dan menetas di kawasan hutan yang ada kayu cendana-nya, akan mudah sekali bunyi dan teler jika di dasar sangkar kita beri cuilan kayu cendana. Secara logika asal-asalan, hal ini mungkin disebabkan bau kayu cendana membangkitkan memori anis merah akan daerah asalnya.

Selain kayu cendana, juga harumnya bunga kopi, ternyata bisa membuat burung anis merah mudah bunyi atau teler, khususnya anis merah dari tlatah Bali. Kemungkinan juga hal ini disebabkan rata-rata anis merah Bali berhabitat pepohonan kopi. Apakah demikian hubungannya ataukah tidak, wallahu’alam.

Singkat kata pengaruh sangkar dan segala yang melekat padanya mempunyai pengaruh pada gampang-tidaknya burung bunyi.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah benda-benda lain yang ada di sekitar burung. Ada burung tertentu yang kelabakan bila didekatkan dengan benda berwarna merah, topi atau payung. Kalau burung kelabakan, kita tentu gampang mendeteksinya. Masalahnya, kalau burung hanya diam karena stres, tentu kita yang kebingungan. Selama benda dengan warna atau bentuk tertentu masih berada di sekitar burung, dipastikan burung tetap stres tidak mau bunyi.

Burung yang membisu karena faktor lingkungan, akan mau bunyi lagi meski bertahap jika lingkungan kita ubah, atau burung berpindah tangn/rumah. Oleh karena itu tidak mengherankan ada burung yang berbulan-bulan membisu, tetapi begitu dibeli orang lain dan berpindah rumah, langsung bunyi bahkan gacor.

Termasuk lingkungan ini adalah burung-burung lain di rumah. Ada burung-burung tertentu yang secara karakter memiliki “perbawa” terhadap burung lain. Saya pernah punya anis kembang yang terlihat biasa saja. Tetapi beberapa kacer milik teman yang dikenal tidak pernah mbagong atau nguda laut, langsung mbagong begitu melihat anis kembang tersebut meski si anis kembang tikda bunyi dan hanya bersiul “shiiittt…”.

Hal itu secara logika memang tidak bisa saya jelaskan. Namun itulah faktanya. Jadi masalah burung macet bunyi atau membisu, banyak penyebabnya yang tidak bisa serta merta bisa kita ketahui. Teliti lagi… teliti lagi, itulah seninya bermain burung…

Anis tidak mau teler

Nah, kalau masalah anis merah tidak teler meski sudah lama ngemplongnya, volume juga tembus, variasi bagus, dan juga sudah didekatkan dengan anis merah teler, maka perlu diketahui bahwa memang ada anis merah tertentu yang “sulit” teler kalau di rumah. Hanya saja tiba-tiba dia bisa langsung “leeerrr” teler begitu ditandingkan dengan banyak anis merah.

Lebih dari itu, sebenarnya ada juga gaya teler anis merah bukan dalam pengertian “teler” yang kita pahami saat ini, yakni menundukkan kepala atau mengoyangkan badan kanan-kiri. Ada anis merah yang meski teler hanya sedikit menggoyang-goyangkan kepala atau juga hanya buka-buka ekor. Untuk membedakan apakah anis merah itu teler atau tidak, coba saja dengarkan lagunya. Kalau awalnya hanya ngeplong-ngeplong dengan jarak antar ngeplongan relatif lama, tetapi menjadi relatif cepat dengan lagu yang lebih variatif, maka sebenarnya anis merah itu dalam kondisi teler.

Ya, perlu ditegaskan lagi, ada anis merah yang memang “tidak bisa teler” kalau pengertian teler adalah bunyi dengan speed rapat sambil mendengklukkan kepala, goyang, buka ekor dan sebagainya. Ini memang anis merah yang “langka”. Kalau anis merah Anda memang demikian, sayang sekali bahwa hal itu bukan terjadi pada pertengahan dekade 90. Sebab pada masa itu, anis merah seperti ini diburu para penghobi dengan harga yang selangit. Sebab, pada masa awal-awal kepopuleran anis merah di pertengahan dekade 90, AM yang gacor tetapi tidak teler-lah yang dianggap sebagai burung bagus. Sedangkan kalau ada anis merah belum-belum sudah teler, maka akan segera terdengar “huuuu” mencemooh.Perubahan gaya teler anis merah

Demikianlah seperti saya sebutkan di atas, bahwa masalah mabung, penyakit, kondisi mental dan lingkungan sangat berpengaruh pada suara kicauan burung. Namun ternyata, dari banyak pengalaman para pemain burung, pengaruh tersebut tidak hanya pada suara (macet-tidak macet, teler-tidak teler), tetapi juga pada perubahan gaya teler.

Seeorang teman ada yang punya anis merah yang telernya bergaya klasik. Namun seusai mabung, anis merah tersebut punya gaya teler ndlosor mbebek, bahkan main buka-tutup ekor.

Sebaliknya, ada yang punya anis merah yang dulunya punya gaya teler gaya bebek, tetapi jadi bergaya klasik seusai mabung. Pada cerita lain, ada anis merah yang telernya klasik biasa saja, tetapi begitu ketemu lawan dia mau main ngotot, teler mengibas kanan-kiri dan bahkan buka-buka ekor. Atau juga sebaliknya, ada yang bergaya habis-habisan kalau sendirian, tetapi malah cuma tampil biasa saja ketika ketemua banyak lawan.

Jadi demikianlah kalau Anda punya anis merah. Jika ada perubahan performa, baik performa suara maupun perilaku (termasuk gaya teler), Anda harus meneliti semua faktor, baik kesehatan, sangkar maupun lingkungan sekitarnya. Artinya, tidak pernah ada jawaban cespleng atas persoalan burung yang bisa diterapkan secara umum dan pasti cespleng juga untuk semuanya.

CARA MENGATASI MASALAH PADA ANIS MERAH


Salah satu tantangan terbesar cara merawat Anis Merah agar dapat menampilkan di lapangan dengan bagus adalah karena burung ini mempunyai karakter birahi yang cenderung mudah naik, dan bila tidak segera ditangani maka bisa berakibat Over Birahi (OB). Bagaimanakah cara mengatasinya ?

Ciri-Ciri Burung Anis Merah Over Birahi :

  • Burung cenderung tidak tenang, sering naik turun pangkringan.
  • Burung suka turun pangkringan atau ingin keluar dari sangkar (ngeruji) jika mendengar suara burung lain yang sejenis.
  • Burung cenderung suka mengacak-acak / menumpahkan makanannya (cara makan yg terlalu bersemangat).
  • Seolah-olah ingin bertarung jika melihat atau mendengar bunyi burung lain yang sejenis.


Penyebab Burung Anis Merah Over Birahi:
  • Pemberian porsi EF (jangkrik, kroto, UH dll) yang berlebihan.
  • Terlalu lama dikerodong.
  • Terlalu sering melihat atau mendengar suara burung lain yang sejenis.

Perawatan Anis Merah Over Birahi:

  • Berikan buah (pisang atau pepaya) secukupnya.
  • Kurangi porsi EF (jangkrik, kroto dll) contoh: dari 2x/hari bisa menjadi 1x/hari saja.
  • Lakukan pengembunan (jam 05:00 s/d 06:00)
  • Tingkatkan frekuensi mandi.
  • Kurangi lama penjemuran menjadi 30menit / hari saja.
  • Jauhkan dari burung Anis Merah lain, agar sementara waktu tidak melihat dan mendengar suaranya.

Kurangi intensitas kerodong.

Ketika menjalani tips diatas, harus selalu dipantau perkembangan kondisi Burung Anis Merah. Apabila sudah terlihat birahi stabil, pelan-pelan kembalikan ke settingan semula. Jangan sampai terlalu lama sehingga burung bisa drop/macet.

Friday, January 23, 2015

Cucak Kopi

Cucak Kopi
Cucak Kopi (Pomatorhinus montanus, Horsfield, 1821) "Chestnut-backed scimitar babbler", disebut juga sebagai Kopi-kopi atau Cica Kopi, kadang dengan tambahan Melayu di belakang Cica Kopi. Berasal dari keluarga Timaliidae dan genus Pomatorhinus. Termasuk burung asli Asia Tenggara, tersebar mulai dari Thailand, Malaysia, Brunei dan Indonesia.

Ukuran tubuh termasuk sedang sekitar 29 cm, di atas mata terdapat garis putih menyerupai alis berwarna putih, paruh panjang melengkung ke bawah seperti burung penghisap madu, tapi sebenarnya burung ini adalah pemakan buah-buahan, juga pemakan serangga seperti kumbang, laba-laba, belalang, ulat, kupu-kupu, di habitat hutan dataran rendah, perbukitan sampai ketinggian 1.200 m dpl, terutama pada hutan yang banyak memiliki semak belukar dan hutan bambu. Pada bagian punggung, sayap dan ekor berwarna coklat. Pada dagu, dada dan perut bagian atas berwarna putih.
Sering terlihat sendirian pada saat berkeliaran mencari makan di atas permukaan tanah, kadang bisa terlihat berdekatan dengan burung lain seperti Poksay.

Burung Cucak Kopi (Pomatorhinus montanus) terdiri dari beberapa subspecies, yaitu:
  1. Pomatorhinus montanus occidentalis; Thailand, Malaysia, Sumatra dan Bangka
  2. Pomatorhinus montanus bornensis; Kalimantan
  3. Pomatorhinus montanus montanus; Jawa Barat dan Tengah
  4. Pomatorhinus montanus ottolanderi; Jawa Timur dan Bali

Seperti kebanyakan burung pemakan buah, burung Cucak Kopi berkembang biak tidak tergantung musim, mereka sering melakukan pembiakan dengan pasangannya. Sarang berbentuk bulat besar terbuat dari rumput kering, daun pakis, ranting, sedikit berlumut, pada cabang-ranting pohon atau kadang ditempatkan di dalam semak-semak. Telur 2 sampai 5 butir berwarna putih.

Suara kicauan mungkin sedikit terdengar monoton, tapi lumayan enak dan mengalun merdu. Ada yang menganggap suara Cucak Kopi ini agak mirip dengan karakter kicauan burung Poksay. Bagi para penggemar burung kicauan, burung Cucak Kopi mungkin kurang menarik untuk dipelihara sebagai burung kontes atau burung master, tapi burung ini mungkin memiliki daya tarik tersendiri sebagai pelengkap koleksi burung peliharaan di rumah kita.

Gallery

Cucak Kopi

by photo ©John Kok



Thursday, January 22, 2015

Burung Pailing (Mongolian Lark) Penyanyi yang eksotis

Jika sobat Burung Kicau terbilang senior atau pemain lama pasti sobat pernah mendengar nama burung Mongolian Lark atau Pailing, burung asal China yang sempat  populer di Indonesia di era 90-an ini, Kini burung ini mulai terlihat banyak di jual di pasaran, mungkin bagi anda yang dulu pernah memeliharanya, kini anda dapat bernostalgia kembali karena burung ini sempat menghilang begitu lama.

Kalau di Indonesia mungkin burung ini seperti burung Branjangan, karena bentuk dan karakternya hampir mirip, pakannya pun sama yakni biji-bijian. Burung Pailing ini juga pintar dalam menirukan suara, seperti suara burung lainnya bahkan suara ayam, kucing, jangkrik dan lain-lain. Tak kalah dengan burung Branjangan, burung ini juga mampu Hovering (berkicau sambil terbang naik turun).

Mengenal jenis burung Lark yang beredar di pasaran:

  • Mongolian Lark (ML)
    Burung yang memiliki nama latin Melanocorypha Mongolica inilah yang pernah populer di dunia kicau Indonesia pada tahun 90-an, burung jenis inilah yang lebih di kenal dengan sebutan burung Pailing / Pakling / Bailing. Biasanya burung ini di impor dari China, Mongolia dan Rusia.



  • Tibetan Lark (TL).
    Burung jenis ini mempunyai nama latin Melanocorypha Maxima, ciri fisiknya hampir sama dengan Mongolian Lark akan tetapi ukuran burung ini sedikit lebih kecil, jambulnya berbeda, tidak ada alis putih serta kalung hitamnya. Burung ini pun juga Impor yakni dari Bhutan, China dan India.



  • Calandra Lark (CL).
    Kalau yang jenis ini mempunyai nama latin Melanocorypha Calandra, jenis ini harganya lebih murah di banding saudaranya Mongolian Lark, namun suara kicauannya tak kalah dari saudara-saudaranya. Burung ini bisa di temukan di Rusia, Turki, Iran, Mesir dan beberapa negara Eropa.

    Ciri fisiknya nyaris sama dengan burung Pailing akan tetapi yang membedakannya adalah pada kepala atau jambulnya tidak berwarna merah, alis putihnya kurang tegas dan juga pada sayapnya tidak ada bulu putih.




Tuesday, January 20, 2015

INFO EGG BINDING PADA BURUNG MURAI BATU

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/info-egg-binding-pada-burung-murai-batu.html
INFO EGG BINDING PADA BURUNG MURAI BATU

Egg Binding adalah keadaan di mana Murai Batu Betina kesulitan dalam mengeluarkan telurnya, bisa karena telur terlalu lembek, lengket atau terjepit dengan dinding-dinding saluran reproduksi dan menyebabkannya sulit untuk keluar.


Penyebab dari Murai Batu Betina dapat terkena Egg Binding bisa dikarenakan oleh : 
  • Murai batu dalam pemeliharaanya kurang mendapatkan gizi dan vitamin yang seimbang
  • Adanya infeksi pada saluran reproduksi burung murai batu
  • Murai batu mengalami kegemukan
  • Ukuran telur murai batu yang terlalu besar


Ciri atau tanda-tanda burung murai batu mengalami Egg Binding :
  • Murai batu betina jika diamati disaat akan mulai bertelur menunjukkan ekspresi seperti depresi dan suka mengepak-ngepakkan sayapnya
  • Nafsu makan berkurang
  • Murai batu jarang bertengger di tangkringan
  • Kotoran dikeluarkan sedikit
  • Nafas tersengal-sengal
  • bagian kloaka (anus) murai  batu kelihatan membengkak, akibat tekanan dari telur
  • beberapa hari sebelum, waktu yang diperkirakan bertelur, Murai Batu tersebut akan mengeluarkan telurnya tubuhnya akan gemetaran karena mencoba berusaha mengeluarkan telurnya yang macet tersebut
Pada kasus Egg Binding ini, ada baiknya kita lebih memperhatikan pemberian asupan gizi yang tepat pada Murai Batu, terutama pemberian pakan kaya kalsium dan vitamin A, D juga vitamin E. 
disarikan secara singkat dari :
Sumber Gambar dan Referensi Tulisan : http://omkicau.com/2015/04/26/egg-binding-atau-telur-lengket-sering-jadu-penyebab-indukan-betina-tewas/
http://infomurai.blogspot.com/2015/01/info-egg-binding-pada-burung-murai-batu.html

KELENGKAPAN DOKUMEN PENGIRIMAN BURUNG MURAI BATU LEWAT BANDARA

Dokumen yang dibutuhkan untuk bisa mengirimkan burung murai batu via Bandara adalah, dokumen karantina hewan. Untuk mendapatkan dokumen ini, harus melalui 3 proses, diantaranya adalah : 

1.  Surat Keterangan Kesehatan Hewan, yang diterbitkan oleh Lab. Kesehatan Hewan. 

2.  Surat jin dari Dinas Peternakan setempat

3.  Kedua surat di atas adalah pengantar untuk mendapatkan surat Karantina di Bandara. 

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/kelengkapan-dokumen-pengiriman-burung.html
Dokumen pengiriman burung lewat udara

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/kelengkapan-dokumen-pengiriman-burung.html
Dokumen pengiriman burung lewat udara



untuk lebih jelasnya seperi dijelaskan pada omkicau.com yaitu sbb :

1. Pergi ke Dinas Peternakan setempat (sesuai KTP pendaftar), sampaikan niat Anda untuk kirim burung. Nanti di tempat itu Anda akan diminta mengisi formulir yang sudah tersedia, antara lain jenis burung, jumlah dsb

2. Urusan dengan Dinas Peternakan selesai, Anda berangkat ke Bagian Karantina Hewan di Bandara tempat Anda mau mengirim burung. Di tempat ini Anda akan mendapatkan secarik surat keterangan (surat karantina)

3. Setelah urusan selesai, Anda bisa membawa burung dan surat keterangan itu ke Bagian Cargo Bandara untuk pengurusan pengepakan dan sebagainya.

4. Untuk pengiriman burung murai batu via jasa paket udara (di cargo) Anda harus siap berkoordinasi dengan penerima burung di Bandara tujuan pengiriman (teman, pembeli dsb) untuk menjemput burung di bandara.

Pada saat di Bagian Cargo, Anda akan mengisikan nama dan alamat penerima barang. Dengan membawa KTP atau identitas lain, si penerima bisa menunjukkan identitas dirinya ketika mau mengambil burung di bandara tujuan.

Dengan demikian, untuk setiap kali pengiriman Anda harus memastikan pesawat apa yang digunakan untuk pengiriman, jam kedatangannya di bandara tujuan dsb-dsb sehingga begitu burung mendarat di Bandara, teman atau pembeli burung sudah ada di sana sehingga burung tidak perlu berlama-lama di gudang cargo (bisa KO bila kelamaan).

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/kelengkapan-dokumen-pengiriman-burung.html
contoh paket burung

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/kelengkapan-dokumen-pengiriman-burung.html
contoh paket burung

http://infomurai.blogspot.com/2015/01/kelengkapan-dokumen-pengiriman-burung.html
contoh paket burung


FUNGSI KERODONG PADA BURUNG MURAI BATU

Fungsi kerodong pada murai batu pada awalnya hanyalah untuk menjaga kehangatan murai batu di musim hujan atau di malam hari tetapi karena manfaat kerodong memiliki manfaat lain yang baik bagi kesehatan burung murai batu maka penggunaan kerodong menjadi kebiasaan bagi para pemilik murai batu dalam merawat burung kesayangannya
http://infomurai.blogspot.com/2015/01/fungsi-kerodong-pada-burung-murai-batu.html
Gambar kerodong untuk burung murai batu



Adapaun manfaat lain kerodong pada burung murai batu yang umum diketahui adalah :


PROSES ADAPTASI
Berguna bagi anda yang baru membeli Murai Batu liar (penangkapan hutan) yang sifatnya belum jinak atau masih giras, dengan pengerodongan dapat membuat Murai Batu tersebut secara perlahan menjadi lebih tenang. Caranya, kandang terlebih dahulu dikerodong menggunakan kain yang gelap secara keseluruhan, kemudian dalam proses yang bertahap, kerodong dapat diganti dengan warna yang lebih transparan (tembus cahaya), tujuannya membiasakan Murai Batu beradaptasi pada lingkungan yang baru dan menjadi lebih jinak.

GANGGUAN SERANGGA

Nyamuk, dan jenis serangga yang berbahaya lainnya tidak dapat masuk guna menggigit atau menyerang Murai Batu. Dengan pengerodongan, Murai batu terlindungi dari serangan serangga pengganggu. Pada kasus ini, pengerodongan dilakukan secara menyeluruh pada bagian kandang, tepatnya di malam hari.

KONDISI PRIMA

Beberapa penghobi yang ingin melombakan Murai Batu mereka, biasanya akan melakukan pengerodongan. Hal itu bertujuan membuat Murai Batu dalam suasana yang tenang dan santai. pengerodongan akan membuat Murai Batu dalam kandang tidak mudah terpancing naik birahi dengan melihat pengaruh-pengaruh dari luar yang akan menguras banyak tenaga.

PROSES MASA MABUNG

Masa mabung adalah masa pergantian bulu cindil menuju bulu dewasa. Pada proses mabung Murai Batu dalam kondisi yang tinggi birahi, dan juga sensitif pada tingkat stres yang tinggi pula. pengerodongan akan memberikan kenyamanan proses mabung Murai Batu, karena tidak terganggu faktor lain, dan terutama akan membuat tidak beterbangannya bulu Murai Batu yang berjatuhan, yang mana bulu-bulu beterbangan tersebut dapat menunda proses mabung Murai Batu.

KONDISI MENTAL

Fungsi pengerodongan ini juga berguna pada Murai Batu yang belum dewasa dan masih memiliki mental tarung yang lemah. di masa ini Murai Batu diusahakan untuk tidak berhadapan secara langsung dengan Murai Batu dewasa atau yang memiliki jiwa tarung yang tinggi, karena dapat menimbulkan cacat mental.

AGAR TIDAK STRES

pengerodongan sangat berguna apabila Murai Batu ingin dipindahkan dalam satu tempat ke tempat yang lain, apalagi dengan jarak atau perjalanan yang cukup jauh. Dengan pengerodongan, menjaga kondisi Murai Batu agar tetap tenang dan aman, serta menjaga agar Murai Batu tidak mudah capek atau kelelahan dalam perjalanan tersebut.
http://infomurai.blogspot.com/2015/01/fungsi-kerodong-pada-burung-murai-batu.html
Gambar kerodong untuk burung murai batu
disarikan dari http://mbbcomunity.blogspot.com/






Saturday, January 17, 2015

Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)

Terdapat bermacam-macam jenis cacing, tetapi cacing dimaksud dalam tulisan ini adalah jenis cacing tanah yang dalam bahasa latinnya dikenal dengan nama Lumbricus Rubellus. Cacing tanah termasuk ke dalam keluarga hewan tak bertulang belakang (avertebratr) dan bertubuh lunak. Hewan ini juga digolongkan ke dalam filum annelida karena seluruh tubuhnya tersusun atas beberapa segmen (ruas) yang berbentuk seperti cincin dan pada setiap segmen terdapat rambut keras yang berukuran pendek disebut chaeta (seta).Jumlah segmen dan seta inilah yang membedakan dan menjadi ciri masing-masing jenis cacing. 


Beberapa manfaat cacing tanah terangkum dalam beberapa hal berikut:
  1. Bergizi tinggi dengan kadar protein mencapai 58-78 % dari bobot kering. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan kadar protein yang terkandung pada daging kerbau sapi dan ambing yang sebesar 65 %, atau telur, ikan dan kacang kedelai yang hanya sebesar 45 %.Selain itu juga mengandung energi 90-1400 kal, abu 8-10 %, lemak tidak jenuh ganda, kalsium fosfor dan serat. Kandungan 13 jenis asam amino esensial adalah keistimewaan lainnya, dan juga kadar lemak yang terbilang rendah, hanya 3-10 % dari bobot keringnya. Hal ini berarti, selain bergizi tinggi, mnegkonsumsi cacing tanah juga bebas dari ancaman risiko kolesterol.
  2. Bahan obat tradisional dan modern: antipiretik (penghilang demam) umumnya dikenal sebagai obat penyakit tyfus, obat diare dan pelancar alirah darah, obat stroke dan hipertensi. Sebagian industri farmasi modern telah mengadakan kerjasama dengan petani cacing tanah di daerah Bandung.
  3. Bahan kosmetik, seperti untuk pelembab wajah, anti aging dan anti infeksi.
  4. Bahan pakan peternakan dan perikanan, sangat baik untuk pakan ternak (unggas itik) maupun perikanan, pakan burung kicau.
  5. Kascing (bekas media cacing tanah) sangat baik berfungsi sebagai pupuk organik pada pertanian dan perkebunan.
  6. Cacing tanah adalah pengolah sampah sampah, pengurai dan penyubur tanah alami yang terbaik saat ini, malaysia telah mengembangkan cacing tanah sebagai hewan pemulia dan penyubur tanah pada perkebunan kelapa sawit mereka.