Sunday, February 8, 2015

14 Jenis Punglor (Anis) Yang Hidup di Alam Indonesia

Umumnya kita ketahui jenis Punglor (Anis) atau Trush, adalah dari genus Zoothera dan Turdus. Sebenarnya ada beberapa genus lagi yang termasuk kategori punglor, seperti Myophonus, Psophocichla, Ixoreus, dan lain-lain yang semuanya berada dalam Family Turdidae.

Di Indonesia sendiri jenis punglor dari genus Zoothera dan Turdus termasuk banyak tersebar di wilayah Indonesia. Yang paling populer adalah punglor merah (Zoothera citrina), punglor kembang (Zoothera interpres), punglor macan (Zoothera dohertyi) dan kemudian ada lagi punglor siberia (Zoothera sibirica) dan punglor cendana (Zoothera peronii).
Jenis punglor tersebar dari wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, dan di banyak pulau-pulau kecil perairan Indonesia. Sebagian besar memiliki suara kicauan yang "enak" didengar, sehingga burung jenis punglor ini selalu menjadi favorit untuk dijadikan burung peliharaan walaupun harganya terbilang tinggi.

Mari kita lihat apa saja jenis punglor yang hidup di wilayah Indonesia ini.
  • Punglor Merah (Zoothera citrina) - Orange-headed Thrush
    Punglor Merah sangat populer di kalangan penggemar burung di Indonesia. Tentang kepiawaiannya membawakan suara kicauannya yang terbilang luarbiasa, menjadikan burung ini selalu menjadi favorit di hati penggemar burung.
    Punglor Merah
    Zoothera citrina
    Species Punglor Merah (Zoothera citrina) tersebar di wilayah Asia, terdiri dari 11 subspecies, salah satu subspeciesnya hidup di pulau Jawa dan Bali, yaitu Zoothera citrina rubecula. Di pulau Jawa tersebar dari Jawa Barat, Tengah dan Timur, dan juga di pulau Bali. Sedangkan 10 subspecies lainnya, tersebar dari Himalaya, India, Srilanka, Myanmar, Thailand sampai ke Malaysia. Sebenarnya salah satu subspecies Zoothera citrina pernah beberapakali ditemukan di pulau Kalimantan dekat perbatasan Indonesia - Malaysia, tapi diduga itu adalah subspecies Zoothera citrina aurata yang menyeberang perbatasan dari gunung Kinabalu Malaysia.
  • Punglor Kembang (Zoothera interpres, Temminck, 1828) - Chesnut-capped Thrush
    Kepopuleran Punglor Kembang setara dengan Punglor Merah. Kepiawaiannya melantunkan kicauannya sangat luarbiasa, sehingga suara dasarnyapun sangat nyaman untuk dinikmati.
    Punglor Kembang
    Zoothera interpres
    source: hkbws.org.hk
    Species Punglor Kembang (Zoothera interpres) di Indonesia ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Lombok, Sumbawa dan Flores. Penyebaran luasnya mencakup Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia.
  • Punglor Macan atau Punglor Ampenan (Zoothera dohertyi, Hartert, 1896)
    Burung Punglor Macan disebut juga sebagai Punglor Ampenan, karena pertama kali burung ini dibawa dari Ampenan. Tapi para penggemar burung lebih suka menyebut burung ini dengan sebutan Punglor Macan. Kicauannya yang lembut mengalun, cocok untuk dijadikan burung rumahan.
    Punglor Macan\
    Zoothera dohertyi
    Punglor Macan ditemukan di pulau Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores dan Timor.
  • Punglor Cendana (Zoothera peroniiVieillot, 1818) - Orange-banded Thrush
    Untuk jenis ini, tergolong agak baru dikenal kalangan penggemar burung Indonesia, kalau tidak salah burung ini baru mulai populer sekitar tahun 2000-an, awal diperkenalkan di pedagang burung pulau Jawa. Suara kicauannya tergolong bagus, mampu menyerap berbacai macam suara masteran, namun gayanya yang unik "gaya nungging" agak mengurangi penampilannya di kontes burung. Walau begitu Punglor Cendana tetap menjadi salah satu favorit untuk dijadikan koleksi peliharaan.
    Punglor Cendana
    Zoothera peronii
    source:
    Burung ini hanya ditemukan di Indonesia, terdiri dari 2 subspecies, yaitu:
    • Zoothera peronii peronii (Vieillot, 1818) - pulau Roti dan Timor Barat
    • Zoothera peronii audacis (Hartert, 1899) - Timor Leste (dulu Timor Timur), pulau Wetar dan Romang Timur sampai ke Babar.
  • Punglor Hutan (Zoothera andromedae) - Sunda Thrush
    Burung ini ada yang bilang agak mirip Punglor Macan, tapi sepertinya lebih mirip dengan Punglor Sisik, sehingga tidak jarang orang menyangka ini adalah Punglor Sisik. Di Jawa Barat burung ini dikenal dengan sebutan Anis Hutan. Suara kicauan juga terbilang merdu. Populasi saat ini semakin berkurang dan mulai langka.
    Punglor Hutan
    Zoothera andromedae
    Di Indonesia burung ini ditemukan di Jawa Barat sekitar gunung Pangrango, tapi di pulau Sumatra burung mirip dengan Punglor Hutan sering ditemukan.
    Penyebaran burung ini secara luas, selain di Jawa Barat, juga ditemukan di pulau Sumatra, Malaysia dan Filipina.
  • Punglor Siberia atau Punglor Hitam (Zoothera sibirica, Pallas, 1776) - Siberian Thrush
    Si Hitam ini lumayan misterius dan bertubuh bongsor alias besar. Tapi dengan tubuh besar seperti itu burung ini juga mampu mengeluarkan kicauan yang lumayan unik dan enak. Gaya berkicaunya yang unik "setengah teler" menoleh ke kiri dan ke kanan, sambil berkicau lembut, sangat menarik perhatian yang melihatnya.
    Punglor Siberia
    Zoothera sibirica
    Tempat asalnya Siberia Russia, Mongolia dan China, terutama daerah yang bersuhu dingin, pada musim kawin biasanya bermigrasi mencari daerah hangat seperti Asia Tenggara, sering ditemukan di pulau Sumatra dan Jawa. Walaupun bukan burung asli Indonesia, tapi sering terlihat hidup di alam Indonesia, terutama di daerah pegunungan pulau Sumatra dan Jawa.
  • Punglor Sisik (Zoothera dauma, Latham, 1790) - Common-scaly Thrush
    Burung ini termasuk burung "pendiam" kata kebanyakan penggemar burung, karena sulitnya membuat burung ini mau berkicau, seringnya cuma "ssstt ssstt" saja. Tapi ada juga yang berhasil mem"bunyi"kan burung ini. Bukan "gampang-gampang susah" tapi "susah-susah sulit", alias benar-benar perlu kesabaran dan perawatan khusus.
    Punglor Sisik
    Zoothera dauma
    Punglor Sisik awalnya ditemukan di wilayah Siberia Russia, Mongolia, China, Taiwan dan Filipina. Tapi akhir-akhir ini ditemukan juga di daerah pegunungan Bukit Barisan Sumatra Utara, awalnya burung ini diduga hanya bermigrasi sementara selama musim dingin di tempat asalnya, tapi karena seringnya burung ini ditemukan di pegunungan Bukit Barisan, diyakini burung ini juga berhabitat di tempat tersebut atau mungkin bermigrasi dari tempat asalnya dan menetap di tempat barunya, yaitu di pegunungan Bukit Barisan Sumatra Utara.
  • Punglor Enggano (Zoothera leucolaema, Salvadori, 1892) - Enggano Thrush
    Pulau Enggano ternyata memiliki satu jenis Punglor. Di kalangan penggemar burung Indonesia, nama Punglor Enggano mungkin kurang populer. Tapi Punglor Enggano termasuk salah satu burung penyanyi yang indah suaranya, yang hidup di pulau sebelah barat pulau Sumatra. Seperti keluarga Punglor lainnya, Punglor Enggano juga memiliki suara yang indah.
    Punglor Enggano
    Zoothera leucolaema
    Di Indonesia Punglor Enggano, hanya ditemukan di pulau Enggano, kadang bisa menyeberang ke pulau Sumatra atau kepulauan Mentawai.
    Penampilan Punglor Enggano sangat mirip dengan Punglor Kembang, tapi di sekitar dada berwarna putih, dan tidak ada bercak hitam seperti Punglor Kembang.
  • Punglor Buru (Zoothera dumasi, Rothschild, 1899) - Buru Thrush
    Salah satu keluarga Punglor juga ada di wilayah Tengah Indonesia. Penampilan sekilas juga mirip dengan Punglor Kembang, namun postur tubuh sedikit lebih panjang.
    Punglor Buru
    Zoothera dumasi
    source: 
    Punglor Buru ditemukan di pulau Buru dan sebelah barat pulau Seram, yang berada di wilayah Maluku. Punglor Buru terkait erat dengan Punglor Seram, karena terdapat banyak kemiripan, tapi oleh para peneliti Punglor Buru dan Punglor Seram dipastikan sebagai dua species yang berbeda.
  • Punglor Seram (Zoothera joiceyi, Rothschild dan Hartert, 1921) - Seram Thrush
    Di pulau Seram, masih wilayah Maluku juga terdapat satu subspecies Punglor. Bentuk fisik juga mirip dengan Punglor Kembang. Sayangnya sampai saat ini kita belum menemukan contoh gambar/ picture Punglor Seram ini.
    ...

    Hidup di daerah pegunungan pulau Seram. Punglor Seram masih terkait erat dengan Punglor Buru, karena terdapat banyak kemiripan, tapi oleh para peneliti Punglor Seram dan Punglor Buru dipastikan sebagai dua species yang berbeda.
  • Punglor Tanimbar (Zoothera schistacea, A. B. Meyer, 1884) - Slaty-backed Thrush, Tanimbar Thrush
    Di pulau Tanimbar juga terdapat satu jenis burung Punglor, yaitu Zoothera schistacea. Saat ini populasi burung ini semakin terancam kehidupannya, akibat perambahan hutan dan perburuan terhadap burung ini.
    Punglor Tanimbar
    Zoothera shictacea
    source: 
    Punglor Tanimbar, hanya ditemukan (hidup) di pulau Tanimbar.
  • Punglor Kayu atau Punglor Kening (Turdus obscurus) - Eyebrowed Thrush
    Nama burung ini lumayan unik, ada nama "kayu" di belakang kata Punglor. Tidak tahu mengapa diberinama seperti itu, mungkin karena warnanya kecoklatan seperti warna kayu. Nama lainnya adalah Punglor Kening. Ukuran tubuh lumayan besar. Suara kicauan walau tidak semerdu sepupunya dari genus Zoothera, tapi lumayan menarik untuk didengar dan ada variasinya juga. Pada bagian kepala di atas mata terdapat alis berwarna putih.
    Punglor Kayu
    Turdus obscurus
    Punglor Kayu, tempat asalnya adalah dari wilayah Siberia, Mongolia dan Amurland. Pada musim kawin biasanya mencari tempat hangat ke wilayah Asia Tenggara, dari Taiwan, Filipina sampai kepulauan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sering ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa.
  • Punglor Gunung atau Anis Gading (Turdus poliocephalus) - Island Thrush
    Burung ini mungkin termasuk yang paling besar ukuran tubuhnya dari seluruh keluarga Thrush (Punglor). Suara kicauannya tidak terlalu menarik (begitu menurut penggemar burung). Di Indonesia burung ini sering ditemukan di berbagai tempat. Sedangkan penyebaran seluruh subspecies burung ini termasuk luas di sebagian wilayah Asia, Asia Tenggara sampai ke pulau-pulau di wilayah Pasifik.
    Punglor Gunung
    Turdus poliocephalus
    Penyebaran Punglor Gunung di wilayah Indonesia termasuk luas, hampir di seluruh wilayah Indonesia burung ini ditemukan.
    Dari 49 subspecies Punglor Gunung (Turdus poliocephalus), 13 subspecies Punglor Gunung tersebar di Indonesia dan dekat perbatasan Malaysia.
    1. loeseri Meyer de Schauensee, 1939 - Sumatra Utara
    2. indrapurae Robinson & Kloss, 1916 - Sumatra bagian Tengah
    3. fumidus Statius Muller, 1844 - gn Papandayan, gn Pangrango dan gn Gede, di Jawa Barat
    4. erythropleurus Sharpe, 1887 - Jawa Barat dan pesisir Selatan pulau Jawa
    5. javanicus Horsfield, 1821 - pegunungan di Jawa Tengah
    6. stresemanni M. Bartels, Jr, 1938 - gn Lawu, Jawa Timur
    7. whiteheadi (Seebohm, 1893) - pegunungan di Jawa Timur
    8. seebohmi (Sharpe, 1888) - Borneo Utara, wilayah Malaysia (Borneo (gn Kinabalu)
    9. hygroscopus Stresemann, 1931 - Sulawesi Selatan
    10. celebensis (Büttikofer, 1893) - Sulawesi bagian Barat Laut
    11. schlegelii P. L. Sclater, 1861 - Timor Barat
    12. sterlingi Mayr, 1944 - Timor Leste (dulu Timor Timur)
    13. deningeri Stresemann, 1912 - pulau Seram, Maluku
  • Punglor Sulawesi (Cataponera turdoides, )
    Punglor asal Sulawesi ini, termasuk unik, karena penampilannya rada berbeda dengan jenis punglor pada umumnya. Tubuh terlihat panjang, paruh tebal dan agak panjang.
    Punglor Sulawesi
    cataponera turdoides
    source: 
    Rob Hutchinson
    Punglor Sulawesi hanya ditemukan di pulau Sulawesi, dan terdiri dari 4 subspecies, yaitu:
    1. abditiva Riley, 1918 - Sulawesi Utara dan Tengah
    2. tenebrosa Stresemann, 1938 - Sulawesi Selatan
    3. turdoides Hartert, 1896 - Sulawesi sebelah Barat Laut
    4. heinrichi Stresemann, 1938 - Sula­wesi sebelah Timur Laut

Diolah dari berbagai sumber