Thursday, August 11, 2011

Sirpu

Si kecil mungil bersuara indah ini mulai terlupakan dalam dunia kicauan burung. Di kalangan penggemar burung kicauan sepertinya saat ini tidak begitu bergairah lagi untuk memelihara maupun mencetak burung mungil ini menjadi suatu burung yang layak untuk dipertandingkan. Padahal dari segi kecerdasan burung ini tidak kalah kemampuannya untuk bersaing dengan burung-burung kicauan lain yang saat ini digemari seperti murai batu, kacer maupun cucak hijau dan lain-lain.

Burung Sirpu ini memiliki nama ilmiah Aegithina tiphia, dan memiliki nama lokal yang lumayan banyak untuk setiap daerah yang memiliki burung ini. Mulai dari sirpu, sirtu, cipew, catow dan cipoh.

Sekilas burung memiliki tubuh menyerupai burung Decu, hanya dibedakan dengan warna yang berbeda yaitu berwarna kuning kehijauan.
Apabila kita melintas pinggiran hutan di wilayah indonesia ini, biasanya kita akan mendengarkan burung ini berkicau merdu dan sangat nyaring. Sehingga kerap kita menyangka bahwa burung yang sedang berbunyi itu berukuran cukup besar, ternyata begitu kita melihat burung ini di saat berkicau, barulah kita sadar bahwa burung ini ternyata berukuran kecil sekitar 10 cm.

Ketika saya berkunjung ke rumah teman saya di Semarang, saya melihat burung sirpu milik teman saya sedang berkicau sangat merdu, bahkan sebelumnya saya mengira yang sedang berbunyi saat itu adalah burung dari jenis cucak hijau atau kacer, tetapi saya terkejut ketika melihat ke samping rumahnya, ternyata seekor burung sirpu di dalam sangkar bulat sedang berkicau dengan variasi suara yang luarbiasa.

Harga burung ini di pasaran sepertinya tidak bisa melonjak tinggi mengikuti perkembangan harga dari burung-burung kicauan lain yang lebih populer.

Burung sirpu tersebar dari wilayah asia tenggara, sumatra, jawa dan kalimantan. Menyenangi hutan-hutan yang tidak terlalu lebat, dan biasanya bersarang di pinggiran hutan pada cabang-cabang pohon rendah.

Makanan yang disukai oleh burung ini adalah kroto, jangkrik berukuran kecil, belalang dan buah-buahan seperti pisang.
Pemberian pakan buatan seperti voer juga boleh diberikan kepada burung ini, hanya saja pemberian extra fooding seperti kroto harus setiap hari atau paling tidak sekali dua hari. Apabila kebutuhannya tersebut dipenuhi maka burung ini akan rajin berkicau dan berumur panjang.

sumber:
- Koleksi Burung Kicauan

Merbah Jambul

Merbah Jambul, di Malaysia burung ini sangat populer mulai dari kota-kota besar sampai ke pelosok-pelosok desa. Burung ini memiliki suara kicauan yang lumayan merdu sehingga sering diadakan kontes untuk mempertandingkan keindahan suara dari burung ini.
Di Indonesia burung ini kurang begitu dikenal. Di kalangan pecinta burung berkicau Indonesia sendiri burung ini masih kalah populer dibanding dengan Murai Batu, Kacer dan burung-burung kicauan jenis lain.

Merbah Jambul
Apakah burung Merbah Jambul ini ?
Burung ini mempunyai nama ilmiah Pycnonotus jocosus (Red Whiskered Bulbul). Dari nama species Pycnonotus dapatlah kita ketahui bahwa burung ini masih berkerabat dengan burung kutilang, trucuk maupun cucak rawa, yang dikelompokkan ke dalam keluarga bulbul.

Untuk keberadaannya di Indonesia sampai sejauh ini belum diketemukan hidup di alam hutan Indonesia.

Ciri-ciri:
Berwajah hitam dan memanjang, Warna punggung coklat gelap. Daerah sekitar teggorokan berwarna putih. Sekitar sisi kepala berwarna merah. Ekor agak panjang dan berwarna hitam dengan bagian ujung berwarna putih. Di daerah kepala terdapat jambul atau mahkota berwarna abu-abu-coklat.

Habitat:
Berasal dari asia tenggara (terutama Malaysia) Asia selatan, tetapi telah diperkenalkan ke bagian Amerika utara, seperti selatan Florida dan Hawaii.

Sarang:
Pada musim kawin menghasilkan 2 - 4 butir telur berwarna merah muda pucat bergaris. Telur akan menetas setelah dierami selama 24 hari. Bentuk sarang menyerupai bentuk cangkir tenunan dibuat dari akar-akaran, kulit kayu, dan daun dan dilapisi dengan serat lebih lembut. Sarang biasanya dibangun di cabang pohon rendah.

Pakan yang dibutuhkan Merbah Jambul apabila dipelihara, adalah:
1. kroto (telur semut rangrang)
2. jangkrik
3. belalang
4. buah pisang
5. madu

Selain pakan di atas, burung ini juga dapat diberikan pakan buatan seperti voer.